Meskipun sama-sama sebuah pendekatan perusahaan pada karyawan, komitmen karyawan berbeda dengan kepuasan karyawan dan kebahagiaan karyawan. Komitmen karyawan lebih mendorong para karyawan menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas tinggi dan kontribusi terbaik.
Sementara kepuasan karyawan hanya terbatas pada pemenuhan kewajiban sebagai karyawan perusahaan saja. Sedangkan kebahagiaan karyawan terkait pada kebahagiaan karyawan dalam bekerja.
Dalam pendekatan komitmen karyawan yang bisa diukur melalui survei komitmen karyawan, karyawan harus memahami misi, visi, values dan meaning of work dari perusahaan (MVVM). Dengan demikian mereka akan dapat bekerja dengan hati, mengalami kebahagiaan dalam bekerja, dan tidak mengeluh saat beban kerja menumpuk.
Survei komitmen karyawan merupakan seperangkat survei yang dibuat oleh HRD guna memahami dan mengukur keterlibatan karyawan di perusahaan. Dari hasil survei yang telah dibuat itu dapat diketahui beberapa indikator penting terkait area yang membutuhkan peningkatan agar hubungan karyawan dan perusahaan menjadi lebih berkualitas.
Menurut teori Anitha (tahun 2014) terdapat 7 faktor yang memengaruhi komitmen karyawan yaitu kepemimpinan, lingkungan kerja, pelatihan dan pengembangan karier, kompensasi, kesejahteraan di tempat kerja, kebijakan organisasi, dan teamwork.
Namun, sayangnya menurut penelitian dari Gallup di 190 negara, salah satunya adalah Indonesia, tingkat komitmen karyawan yang benar peduli pada perusahaan hanya mencapai 13% saja.
Jika perusahaan sukses sampai pada tahap tersebut, otomatis produktivitas kerja para karyawan akan naik secara signifikan sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka secara luar biasa.